KUNJUNGAN PROFESIONAL DOKTER KE RUMAH PASIEN DI WILAYAH KERJANYA
ADDIN FIKRY NURULLAH
11.06.0037
PEMBIMBING : dr. FACHRUDI HANAFI, M.Kes
dr. H. FANANI, Sp.Rad
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM AL – AZHAR MATARAM
2011
Kunjungan Profesional Dokter ke Rumah Pasien di Wilayah Kerjanya
Indonesia adalah negara yang tertinggal dalam sektor kesehatan dibanding dengan negara – negara lain. Angka Kematian Bayi yang tinggi (34 per 1000 kelahiran hidup), Angka Kematian Ibu melahirkan yang tinggi (228 per 100.000 jiwa), Angka Harapan Hidup yang rendah (69 tahun), tingginya angka rata – rata kejadian kekurangan nutrisi (prevalensi malnutrisi) dan penyakit menular, disertai dengan adanya isu – isu tidak meratanya dan rendahnya kualitas pelayanan kesehatan masyarakat dan peningkatan biaya kesehatan yang tidak terkontrol adalah faktor – faktor penyebab buruknya sektor kesehatan di Indonesia.
Untuk meningkatkan status kesehatan dan memperkuat sistem pelayanan kesehatan primer (Primary Health Care), adalah dengan kunjungan profesional dokter ke rumah pasien di wilayah kerjanya (pelayanan kedokteran keluarga) yang melaksanakan pelayanan kesehatan holistik (menyeluruh) meliputi usaha promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif serta pelayanan kesehatan komprehensif (berkesinambungan) dengan pendekatan keluarga.
Kunjungan rumah adalah kedatangan petugas kesehatan ( dokter) ke rumah pasien untuk lebih mengenal kehidupan pasien atau memberikan pertolongan kedokteran sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan pasien (Murti, 2011).
Dokter keluarga adalah dokter yang dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berorientasi komunitas dengan titik berat pada keluarga, ia tidak hanya memandang individu sebagai penderita yang sakit tetapi sebagai bagian dari unit keluarga dan tidak hanya menanti secara pasif, tetapi bila perlu aktif mengunjungi penderita atau keluarganya (Ikatan Dokter Indonesia ke 18 dalam Anonim, 2011).
Karakteristik pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan holistik (menyeluruh) (Wonodirekso, 2008;Fujiati, 2010), yang meliputi usaha promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Agar dapat melaksanakan pelayanan kedokteran seperti ini, diperlukan pengetahuan tentang berbagai latar belakang pasien, keadaan pasien, dan suasana lingkungan di sekitar rumah pasien sehingga kehidupan pasien dapat diketahui secara lengkap. Untuk mengumpulkan data ini upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan kunjungan ke rumah pasien.
Pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan kedokteran yang komprehensif (berkesinambungan) (Wonodirekso, 2009;Prasetyawati, 2010). Untuk dapat melaksanakan pelayanan kedokteran yang seperti ini dibutuhkan pelayanan dokter keluarga yang baik , dalam arti pelayanan yang dilakukan tidak pasif (hanya dilakukan di tempat praktek), tetapi aktif yang diwujudkan melalui kunjungan pasien di rumah.
Dengan adanya pelayanan dokter keluarga yang holistik dan komprehensif melalui kunjungan rumah, akan terwujud suatu pelayanan optimal yang dilakukan secara profesional. Dokter yang profesional akan berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien – pasiennya supaya dia diakui oleh masyarakat, sehingga dia bisa hidup dari profesi kedokterannya tersebut. Untuk menjadi dokter yang profesional adalah antara lain, seorang dokter harus bisa memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasiennya, memahami keadaan dan kondisi kesehatan dan psikologis pasien – pasiennya (Wahyuni, 2003), dekat dengan pasien dan mengerti keadaan sehari – hari dari pasiennya tersebut (Anonim, 2008), berusaha menjamin terpenuhinya kebutuhan dan tuntutan kesehatan pasien (Anonim, 2009), serta berusaha lebih meningkatkan kepuasan pasien (Surjadi, 2011).
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kunjungan rumah (home visit) bertujuan untuk lebih mengenal kehidupan pasien dan memberikan pelayanan kedokteran yang bersifat holistik dan komprehensif sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan pasien dengan pendekatan keluarga.
Daftar Pustaka
Anonim, 2008. Peran Dokter Keluarga di Masyarakat. Di unduh dari : http://222.124.164.132/web/detail.php?sid=176141&actmenu=39
(Diakses 1 Oktober 2011).
Anonim, 2009. Dokter Keluarga.
(Diakses 5 Oktober 2011).
Anonim, 2011. Dokter Keluarga. Di unduh dari : http://www.scribd.com/doc/48423535/dokter-keluarga
(Diakses 28 September 2011)
Fujiati, 2010. Prinsip – Prinsip Kedokteran Keluarga. Di unduh dari: http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=5&ved=0CDIQFjAE&url=http%3A%2F%2Focw.usu.ac.id%2Fcourse%2Fdownload%2F1110000142-family-medicine%2Ffmd175_slide_prinsip-prinsip_kedokteran_keluarga.pdf&rct=j&q=prinsip%20pelayanan%20kedokteran%20keluarga&ei=AL2JToH7Dey10QXi7_TqDw&usg=AFQjCNGu-95b-Wb18KK4jLRkNzD7X-Y-Jg&cad=rja
(Diakses 27 September 2011).
Murti, 2011. Keterampilan Kedokteran Keluarga: Kunjungan Pasien di Rumah ( Home Visit). Di unduh dari : http://fk.uns.ac.id/static/file/Home_Visit_2011.pdf
(Diakes 28 September 2011).
Prasetyawati, Arsita E. 2010. Kedokteran Keluarga. PT Rineka Cipta. Jakarta.
Surjadi, 2011. Dokter Keluarga. Di unduh dari : http://www.scribd.com/doc/37473376/10-KEDOKTERAN-KELUARGA
(Diakses 30 September 2011).
Wahyuni, Arlinda S. 2003. Pelayanan Dokter Keluarga. Di unduh dari : http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3535/1/fk-arlinda%20sari.pdf
(Diakses 27 September 2011).
Wonodirekso, Sugito. 2008. Karir Dokter di Ranah Pelayanan Kesehatan Primer. Di unduh dari : http://staff.ui.ac.id/internal/130520511/material/Pemaparan%20tentang%20Dokter%20Keluarga.pdf
(Di akses 30 September 2011).
Wonodirekso, Sugito. 2009. Sistem Pelayanan Dokter Keluarga Meningkatkan Kadar Kesejawatan dan Profesionalisme. Di unduh dari : http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=1&sqi=2&ved=0CBcQFjAA&url=http%3A%2F%2Findonesia.digitaljournals.org%2Findex.php%2Fidnmed%2Farticle%2Fdownload%2F615%2F612&rct=j&q=sistem%20pelayanan%20dokter%20keluarga%20meningkatkan&ei=uQyMTvCWCobPrQfUoIWmAg&usg=AFQjCNHloORyuP3iWW07yopYJWpUmDpPfA&cad=rja
(Diakses 27 September 2011).