25 September 2011

Berpikir Kritis (Chritical Thinking)


BERFIKIR KRITIS
50356_165041813534970_8369835_n.jpg
KELOMPOK 4
BAYU SETYO NOTOKUSUMO
LITA MULYAWATI
MARCHA FERRA YULENDA
SHINTA WULANDHARI
ERLIAN ANGGINI
WAHYU EKA MAULYANI
ANNISA RAHMANI
 YUNIX FRI SAUMILJAN
HERLIANA SUFIYANTI
ADDIN FIKRY NURULLAH
RIDHO HIDAYATULLAH

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur, kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan nikmat, taufik serta hidayahnya kepada kami ilmu serta kesehatan lahir dan batin.
Tak lupa kami haturkan shalawat serta salam kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW, yang telah membawa umat manusia dari zaman jahillyah menuju zaman yang terang benderang.
Dengan mengucap kata syukur alhamdulillah kepada Allah Yang Maha Kuasa, atas kasih dan cinta-Nya kami dapat menyelesaikan penulisan makalah dalam pembahasan skenario 2 yang berjudul “Berfikir Kritis”. Dalam pembuatan makalah ini, banyak hambatan yang penyusun hadapi, namun dengan semangat dan kerja keras, akhirnya dapat menyelesaikan karya ilmiah ini.
Kami menyadari bahwa “Tak Ada Gading Yang Tak Retak”, oleh karenanya kritik dan saran yang konstruktif sangat diharapkan demi perbaikan dan penyempurnaannya. Atas sarannya diucapkan terima kasih.


`                                               Terima kasih



BAB I
PENDAHULUAN
  Latar Belakang

Yang melatar belakangi penulisan makalah yang berjudul “Berfikir Kritis”  adalah untuk lebih memahami dan mengerti cara berfikir kritis. Untuk menyempurnakan pembuatan karya tulis dengan memperhatikan metode penulisan yang baik dan benar sesuai sistematis pembuatan karya tulis.
            Yang dimana penulisan system Vancouver dan Harvard sangat penting dalam penyusunan sebuah karya tulis. Karena dengan sistematis penulisan yang baik seorang penulis dapat dikatakan memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi. Sehingga tata cara penulisan harus menjadi prioritas utama bagi setiap penulis yang sedang membuat sebuah karya tulis.
















BAB II
PEMBAHASAN
Ø  Skenario 2
Agussept jarang menulis esai saat masih duduk dibangku SMA, dan saat harus membuat Karya Tulis Ilmiah di fakultas kedokteran ia pikir cukup menulis beberapa halaman berisi petikan dari beberapa artikel majalah kesehatan dan kedokteran serta informasi yang diperoleh dari beberapa website. Ia menulis sesuai perasaannya saja. Ia merasa terlalu sulit untuk mengikuti kaidah-kaidah penulisan yang diberikan oleh dosen-dosennya dalam kuliah tulisan akademik.
Setelah sebentar membaca tulisan Agussept. Pembimbingnya mengembalikannya untuk direvisi seluruh karya tulisnya. Pembimbingnya mengatakan bahwa apa yang ditulis Agussept adalah susunan klipping artikel, bukan suatu tulisan akademik.
Menurut pembimbingnya, ide dan topik yang ingin disampaikan agussept tidak tersusun secara logis dan baik. Dari tulisannya tampak bahwa agussept tidak mengerti apa yang ia baca dari sumber-sumber literatur. Agussept disuruh mempelajari kuliah-kuliah dosennya tentang membaca kritis dan melakukan pencatatan yang baik. Ia juga dianjurkan mempelajari mindmapping dan concept mapping.
Selain itu, kemampuan agussept untuk berbahasa indonesia tulis kurang baik. Kesalahan-kesalahan dalam tata bahasa, tanda baca dan ejaan juga merupakan alasan ditolak karyanya.
Agussept tidak menyangka bahwa struktur penulisan karya ilmiah akademik dapat mencerminkan cara berfikir dan intelektualitas.
Pembimbingnya mengatakan bahwa tinjauan pustaka dan daftar pustakanya tidak dapat mendukung suatu penelitian ilmiah. Agussept banyak menggunakan tulisan yang berasal dari majalah populer atau surat khabar dan sedikit uraian dari blog di internet. Pembimbingnya menyuruhnya mencari artikel – artikel dari jurnal ilmiah kedokteran yang terakreditasi atau dari sumber sumber internet yang dapat dipertanggung jawabkan. Ia menganjurkan mencari artikel yang evidence based dan melakukan critical appraisal. Daftar pustakanya sebaiknya ditulis denganh sistem vancouver atau harvard. Cara mensitir artikelpun harus yang benar. Jangan sampai melakukan plagiat, karena konsekuensinya berat.

Ø  Istilah-istilah yang Belum Dipahami

1.      Mindmapping
Metode mempelajari konsep yang ditemukan oleh Tony Buzan. Konsep ini didasarkan pada cara kerja otak kita menyimpan informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa otak kita tidak menyimpan informasi dalam kotak-kotak sel saraf yang terjejer rapi melainkan dikumpulkan pada sel-sel saraf yang berbercabang-cabang yang apabila dilihat sekilas akan tampak seperti cabang-cabang pohon.

2.      Concept mapping
Concept mapping (peta konsep) adalah diagram yang menunjukkan antara konsep-konsep yang mewakili pembelajaran atau tampilan dari sebuah gambaran atau bagan bagan tentang konsep-konsep materi yang tersusun sesuai dengan tabiat ilmu pengetahuan itu sendiri tanpa mengindahkan urutan atau sekuensi topic bahasan yang diingunkan.

3.      Evidence based
Evidence based adalah bukti-bukti yang mendasari sebuah karya tulis ilmiah.

4.      Critical appraisal
Proses sistematis untuk menguji validitas, hasil, dan relevansi dari sebuah bukti ilmiah (hasil penelitian) sebelum digunakan untuk mengambil keputusan.
         Merupakan bagian penting dari evidence-based medicine.
         Menjembatani jurang antara hasil riset dengan aplikasi praktis.

5.      Sistem Vancouver

System ini menggunakan cara penomoran (pemberian angka) yang berurutan untuk menunjukkan rujukan pustaka.
Contoh  :
(1)   Prabowo GJ,Priyanto E.New drugs for acute respitory distress syndrome due to avian virus N ind J Med 2005;337;435-9

6.      Harvard
System Harvard menggunakan kutipan singkat (dalam teks) suatu artikel dan kutipan lengkapnya dikumpulkan dibawahnya judul referensi dan daftar rujukan atau daftar acuan di bagian akhir.
Contoh :
Buller H, Hoggart K. 1994a. New drugs for acute respiratory distress syindrome.New England J Med 337(6): 435-439.

7.      Revisi
Mendeteksi kesalahan,  menguji kembali, melakukan kajian, dan  memeriksa dengan hati-hati suatu karya.

8.      Plagiat
Proses pengambilan karangan orang lain dengan mengakui milik pribadi


9.      Literatur
`Bahan atau sumber ilmiah yang biasa digunakan untuk membuat suatu karya     tulis. Mirip dengan daftar pustaka.

10.   Membaca Kritis
Sebuah pendekatan aktif untuk membaca yang melibatkan dalam pemeriksaan keadaan teks. Menghafal dan pemahaman teks tercapai. Selain itu, teks tersebut akan dipecah menjadi komponen dan periksa secara kritis untuk mencapai pemahaman yang bermakna material.

11.  Karya Tulis Ilmiah
Karya tulis yang disusun oleh seorang penulis berdasarkan hasil-hasil penelitian ilmiah atau laporan tertulis dan dipublikasikan yang memaparkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan memenuhi kaedah dan etika keilmuan yang dilakukan dan ditaati oleh masyarakat.

12.  Mensitir Artikel
Kegiagtan pengambilan data dari media informasi yang memiliki referensi  akurat.

13.  Daftar Pustaka
Adalah sebuah daftar yang berisi judul-judul buku,artikel-artikel dan bahan-bahan penerbitan yang lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan atau sebahagian dan karangan yang tengah digarap.









Ø  Permasalahan yang Dihadapi

            Adapun permasalahan yang kami temukan pada scenario 2 yaitu mengenai “Berfikir kritis”, antara lain sebagai berikut :
1.       Bagaimana cara penulisan atau menyusun daftar pustaka dengan system Vancouver dan system Harvad?
2.       Bagaimana ciri penulisan karya tulis yang mencerminkan intelektualitas penulis ?

Ø  Hipotesis

1.      System Vancouver adalah penulisan yang menggunakan system penomoran. Sedangkan system Harvard adalah penulisan yang menggunakan abjad
2.      Cirri penulisan karya tulis yang mencerminkan intelektualitas si penulis
·         Tata bahasa
·         Cara penulisan
·         Keterkaitan antara judul dan pembahasan
·         Refrensi yang lengkap dan valid
·         Tujuan dan tema tulisan harus jelas dan spesifik
·         Tulisan harus sesuai dengah sasaran
Ø  ANALISA MASALAH
1)      Adapun perbedaan dari Sistem Vancouver dan Sistem Harvad antara lain yaitu :
                               I.            System Vancouver ,  system Vancouver menggunakan cara penomoran (pemberian angka) yang berurutan untuk menunjukkan rujukan pustaka (sitasi). Dalam daftar pustaka, pemunculan sumber rujukan dilakukan secara berurut menggunakan nomor sesuai kemunculannya sebagai sitasi dalam naskah tulisan. Sehingga memudahkan pembaca untuk memudahkannya dibandingan dengan cara pengurutan secara alfabetis menggunakan nama penulis dalam Harvard.
Contoh : (1) Prabowo GJ, Priyanto E. New drugs for acute respiratory distress syndrome due to avian virus. N ind J Med. 2005;337:435-9.
                            II.            Sistem Harvad,  system Harvard menggunakan nama penulis & tahun publikasi dengan urutan pemunculan berdasarkan nama penulis secara alfabetis. Publikasi dari penulis yang sama dalam tahun yang sama ditulis dengan cara menambahkan huruf a,b,c dan seterusnya tepat di belakang tahun publikasi.nalamat internet ditulis menggunakan huruf italic.
Contoh : Buller H, Hoggart K. 1994a. New drugs for acute respiratory distress syindrome.New England J Med 337(6): 435-439.
2). Adapun ciri – ciri karya tulis yang mencerminkan intelektualitas penulis ialah:
I.       Tata Bahasa
II.     Cara Penulisan
                         III.            Keterkaitan antara judul dan pembahasan
                         IV.            Referensi yang lengkap dan valid
                            V.            Tujuan dan tema tulisan harus jelas dan spesifik
                         VI.            Tulisan harus sesuai dengan sasaran











BAB III
PENUTUP
Ø  Kesimpulan :
1.       Struktur penulisan dengan menggunakan system Harvard atau system Vancouver sangat diperlukan untuk kesempurnaan dalam karya tulis.
2.      Tata cara penulisan sebuah karya tulis harus menjadi prioritas utama yang diperhatikan karena tata cara atau cirri intelektualitas sebuah karya tulis dinilai dari ciri – ciri tersebut.

Ø  Saran :
1.      Sebaiknya dalam penulisan dalam karya tulis penting hukumnya menggunakan kedua system ini dan harus sangat direvisi atau ditinjau kembali ketepatannya.
2.      Sebaiknya butuh pembimbing yang dapat memberikan arahan agar karya tulis kita dapat dikatakan karya tulis berintelktualitas.















REFERENSI

4.     http:/mindmappingclubindonesia.blogspot.com/2010/04/hebatnya-fungsi-mind-mapping
6.     http:/psikologi.tarumanegara.ac.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini