KELOMPOK 4
BAYU SETYO
NOTOKUSUMO
LITA MULYAWATI
MARCHA FERRA YULENDA
SHINTA WULANDHARI
ERLIAN ANGGINI
WAHYU EKA MAULYANI
ANNISA RAHMANI
YUNIX FRI SAUMILJAN
HERLIANA SUFIYANTI
ADDIN FIKRY NURULLAH
RIDHO HIDAYATULLAH
KATA PENGANTAR
Segala
puji syukur, kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan nikmat,
taufik serta hidayahnya kepada kami ilmu serta kesehatan lahir dan batin.
Tak
lupa kami haturkan shalawat serta salam kepada junjungan nabi besar Muhammad
SAW, yang telah membawa umat manusia dari zaman jahillyah menuju zaman yang
terang benderang.
Dengan
mengucap kata syukur alhamdulillah kepada Allah Yang Maha Kuasa, atas kasih dan
cinta-Nya kami dapat menyelesaikan penulisan makalah dalam pembahasan skenario
2 yang berjudul “Berfikir Kritis”. Dalam pembuatan makalah ini, banyak hambatan
yang penyusun hadapi, namun dengan semangat dan kerja keras, akhirnya dapat
menyelesaikan karya ilmiah ini.
Kami
menyadari bahwa “Tak Ada Gading Yang Tak Retak”, oleh karenanya kritik dan
saran yang konstruktif sangat diharapkan demi perbaikan dan penyempurnaannya.
Atas sarannya diucapkan terima kasih.
` Terima
kasih
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Yang melatar belakangi penulisan
makalah yang berjudul “Berfikir Kritis” adalah untuk lebih memahami dan mengerti cara
berfikir kritis. Untuk menyempurnakan pembuatan karya tulis dengan
memperhatikan metode penulisan yang baik dan benar sesuai sistematis pembuatan
karya tulis.
Yang
dimana penulisan system Vancouver dan Harvard sangat penting dalam penyusunan
sebuah karya tulis. Karena dengan sistematis penulisan yang baik seorang
penulis dapat dikatakan memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi. Sehingga
tata cara penulisan harus menjadi prioritas utama bagi setiap penulis yang
sedang membuat sebuah karya tulis.
BAB II
PEMBAHASAN
Ø Skenario 2
Agussept jarang menulis esai saat masih duduk
dibangku SMA, dan saat harus membuat Karya Tulis Ilmiah di fakultas kedokteran
ia pikir cukup menulis beberapa halaman berisi petikan dari beberapa artikel
majalah kesehatan dan kedokteran serta informasi yang diperoleh dari beberapa
website. Ia menulis sesuai perasaannya saja. Ia merasa terlalu sulit untuk
mengikuti kaidah-kaidah penulisan yang diberikan oleh dosen-dosennya dalam
kuliah tulisan akademik.
Setelah sebentar membaca tulisan Agussept.
Pembimbingnya mengembalikannya untuk direvisi seluruh karya tulisnya. Pembimbingnya
mengatakan bahwa apa yang ditulis Agussept adalah susunan klipping artikel,
bukan suatu tulisan akademik.
Menurut pembimbingnya, ide dan topik yang ingin
disampaikan agussept tidak tersusun secara logis dan baik. Dari tulisannya
tampak bahwa agussept tidak mengerti apa yang ia baca dari sumber-sumber
literatur. Agussept disuruh mempelajari kuliah-kuliah dosennya tentang membaca
kritis dan melakukan pencatatan yang baik. Ia juga dianjurkan mempelajari
mindmapping dan concept mapping.
Selain itu, kemampuan agussept untuk berbahasa
indonesia tulis kurang baik. Kesalahan-kesalahan dalam tata bahasa, tanda baca dan
ejaan juga merupakan alasan ditolak karyanya.
Agussept tidak menyangka bahwa struktur penulisan
karya ilmiah akademik dapat mencerminkan cara berfikir dan intelektualitas.
Pembimbingnya mengatakan bahwa tinjauan pustaka
dan daftar pustakanya tidak dapat mendukung suatu penelitian ilmiah. Agussept
banyak menggunakan tulisan yang berasal dari majalah populer atau surat khabar
dan sedikit uraian dari blog di internet. Pembimbingnya menyuruhnya mencari
artikel – artikel dari jurnal ilmiah kedokteran yang terakreditasi atau dari
sumber sumber internet yang dapat dipertanggung jawabkan. Ia menganjurkan
mencari artikel yang evidence based dan melakukan critical appraisal. Daftar
pustakanya sebaiknya ditulis denganh sistem vancouver atau harvard. Cara
mensitir artikelpun harus yang benar. Jangan sampai melakukan plagiat, karena
konsekuensinya berat.
Ø
Istilah-istilah
yang Belum Dipahami
1. Mindmapping
Metode mempelajari konsep yang ditemukan oleh Tony Buzan.
Konsep ini didasarkan pada cara kerja otak kita menyimpan informasi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa otak kita tidak menyimpan informasi dalam
kotak-kotak sel saraf yang terjejer rapi melainkan dikumpulkan pada sel-sel
saraf yang berbercabang-cabang yang apabila dilihat sekilas akan tampak seperti
cabang-cabang pohon.
2. Concept mapping
Concept mapping
(peta konsep) adalah diagram yang menunjukkan antara konsep-konsep yang
mewakili pembelajaran atau tampilan dari sebuah gambaran atau bagan bagan
tentang konsep-konsep materi yang tersusun sesuai dengan tabiat ilmu
pengetahuan itu sendiri tanpa mengindahkan urutan atau sekuensi topic bahasan
yang diingunkan.
3. Evidence based
Evidence based adalah bukti-bukti yang mendasari sebuah
karya tulis ilmiah.
4. Critical appraisal
Proses sistematis untuk menguji validitas, hasil, dan
relevansi dari sebuah bukti ilmiah (hasil penelitian) sebelum digunakan untuk
mengambil keputusan.
Merupakan
bagian penting dari evidence-based medicine.
Menjembatani jurang antara hasil riset dengan aplikasi praktis.
5. Sistem Vancouver
System ini
menggunakan cara penomoran (pemberian angka) yang berurutan untuk menunjukkan
rujukan pustaka.
Contoh :
(1)
Prabowo GJ,Priyanto E.New drugs for acute
respitory distress syndrome due to avian virus N ind J Med 2005;337;435-9
6. Harvard
System Harvard
menggunakan kutipan singkat (dalam teks) suatu artikel dan kutipan lengkapnya
dikumpulkan dibawahnya judul referensi dan daftar rujukan atau daftar acuan di
bagian akhir.
Contoh :
Buller H, Hoggart
K. 1994a. New drugs for acute respiratory distress syindrome.New England J Med
337(6): 435-439.
7. Revisi
Mendeteksi kesalahan,
menguji kembali, melakukan kajian, dan
memeriksa dengan hati-hati suatu
karya.
8. Plagiat
Proses
pengambilan karangan orang lain dengan mengakui milik pribadi
9. Literatur
`Bahan atau
sumber ilmiah yang biasa digunakan untuk membuat suatu karya tulis. Mirip dengan daftar pustaka.
10. Membaca
Kritis
Sebuah
pendekatan aktif untuk membaca yang melibatkan dalam pemeriksaan keadaan teks.
Menghafal dan pemahaman teks tercapai. Selain itu, teks tersebut akan dipecah
menjadi komponen dan periksa secara kritis untuk mencapai pemahaman yang
bermakna material.
11. Karya Tulis Ilmiah
Karya tulis yang disusun oleh seorang penulis berdasarkan
hasil-hasil penelitian ilmiah atau laporan tertulis dan dipublikasikan yang
memaparkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan memenuhi kaedah dan
etika keilmuan yang dilakukan dan ditaati oleh masyarakat.
12. Mensitir Artikel
Kegiagtan pengambilan data dari media
informasi yang memiliki referensi akurat.
13. Daftar Pustaka
Adalah sebuah daftar yang berisi
judul-judul buku,artikel-artikel dan bahan-bahan penerbitan yang lainnya yang mempunyai
pertalian dengan sebuah karangan atau sebahagian dan karangan yang tengah
digarap.
Ø
Permasalahan
yang Dihadapi
Adapun
permasalahan yang kami temukan pada scenario 2 yaitu mengenai “Berfikir kritis”, antara lain sebagai
berikut :
1. Bagaimana
cara penulisan atau menyusun daftar pustaka dengan system Vancouver dan system
Harvad?
2. Bagaimana ciri penulisan karya tulis yang
mencerminkan intelektualitas penulis ?
Ø
Hipotesis
1. System
Vancouver adalah penulisan yang menggunakan system penomoran. Sedangkan system
Harvard adalah penulisan yang menggunakan abjad
2. Cirri
penulisan karya tulis yang mencerminkan intelektualitas si penulis
·
Tata bahasa
·
Cara penulisan
·
Keterkaitan antara judul dan pembahasan
·
Refrensi yang lengkap dan valid
·
Tujuan dan tema tulisan harus jelas dan spesifik
·
Tulisan harus sesuai dengah sasaran
Ø
ANALISA
MASALAH
1)
Adapun perbedaan dari Sistem Vancouver dan Sistem
Harvad antara lain yaitu :
I.
System
Vancouver , system Vancouver menggunakan cara
penomoran (pemberian angka) yang berurutan untuk menunjukkan rujukan pustaka
(sitasi). Dalam daftar pustaka, pemunculan sumber rujukan dilakukan secara
berurut menggunakan nomor sesuai kemunculannya sebagai sitasi dalam naskah
tulisan. Sehingga memudahkan pembaca untuk memudahkannya dibandingan dengan
cara pengurutan secara alfabetis menggunakan nama penulis dalam Harvard.
Contoh : (1) Prabowo GJ, Priyanto E. New drugs for acute
respiratory distress syndrome due to avian virus. N ind J Med. 2005;337:435-9.
II.
Sistem
Harvad, system Harvard menggunakan
nama penulis & tahun publikasi dengan urutan pemunculan berdasarkan nama
penulis secara alfabetis. Publikasi dari penulis yang sama dalam tahun yang
sama ditulis dengan cara menambahkan huruf a,b,c dan seterusnya tepat di
belakang tahun publikasi.nalamat internet ditulis menggunakan huruf italic.
Contoh : Buller H, Hoggart K. 1994a. New drugs for acute
respiratory distress syindrome.New England J Med 337(6): 435-439.
2). Adapun
ciri – ciri karya tulis yang mencerminkan intelektualitas penulis ialah:
I. Tata Bahasa
II. Cara
Penulisan
III.
Keterkaitan antara judul dan pembahasan
IV.
Referensi yang lengkap dan valid
V.
Tujuan dan tema tulisan harus jelas dan spesifik
VI.
Tulisan harus sesuai dengan sasaran
BAB III
PENUTUP
Ø
Kesimpulan
:
1. Struktur
penulisan dengan menggunakan system Harvard atau system Vancouver sangat
diperlukan untuk kesempurnaan dalam karya tulis.
2. Tata
cara penulisan sebuah karya tulis harus menjadi prioritas utama yang
diperhatikan karena tata cara atau cirri intelektualitas sebuah karya tulis
dinilai dari ciri – ciri tersebut.
Ø
Saran :
1. Sebaiknya
dalam penulisan dalam karya tulis penting hukumnya menggunakan kedua system ini
dan harus sangat direvisi atau ditinjau kembali ketepatannya.
2.
Sebaiknya butuh pembimbing yang dapat memberikan
arahan agar karya tulis kita dapat dikatakan karya tulis berintelktualitas.
REFERENSI
4. http:/mindmappingclubindonesia.blogspot.com/2010/04/hebatnya-fungsi-mind-mapping
6. http:/psikologi.tarumanegara.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar